VIRGIN
( Keperawanan di tengah generasi millenial )
By: Dewi Sri Wahyuni

Virgin? What meaning purpose you write this topic dew?, What the hells you go.This is me, not about me.If you not disagree with me, just skip up my blog.
Generasi Millenial, gua gak ngerti dengan arti dua kata itu, menurut lo apa artinya menjadi manusia masa kini yaitu yang ikut – ikutan trend dalam berbagai hal, mempunyai pemikiran yang terbuka seiring kemajuan perkembangan teknologi, Update tiap hari tentang kehidupan lu yang penuh drama di instastory. berlomba – lomba menjadi populer dikalangan lo?. Hal apa sih yang lu lakui demi sebuah populer? Trus apa yang lu dapat setelah itu? Pengakuan?, Perhatian?, Pujian? , 1001like? or viral?

Oke segitulah pertanyaan yang ada di otak gua tentang manusia masa kini, sebenarnya masih banyak pertanyaan yang gak masuk akal bergelayut di otak gua. Yah kadang gua mungkin terlalu naif sama kehidupan ini. Ok now,let’s talk about virgin.
Apa sih arti keperawanan buat kalian kaum lelaki generasi millenial? Gak usah sok naif, mungkin salah satu dari kalian mungkin udah pernah merasakan nikmatnya bukan?, Surga dunia yang boleh jadi pemuas hasrat jasmani.Buat kalian kaum pria, apa kalian gak bisa menjaga hasrat terhadap perawan dari mahluk yang bernama wanita? Apa yang kalian cari dari mereka hanya sebuah kenikmatan. Perawan sesuatu yang seharusnya berharga dan sakral untuk waktu yang tepat dari sang Maha Kuasa.

Dan buat kalian kaum wanita masa kini, seberapa kuatnya kalian menjaga permata yang ada dalam diri kalian? Perawan. Memang topik sensitif buat kalangan wanita. Menyangkut harga diri dan martabat seorang wanita. Apakah sebagian dari kalian sudah memberikan milik berharga untuk kekasih kalian?, Menyerahkannya begitu saja? Demi apa wahai kaum wanita? Apa kalian juga sama seperti mereka lelaki yang haus akan kenikmatan semata? Apakah demi pengakuan menjadi kekinian dengan mengorbankan “Virgin” adalah sesuatu yang membanggakan? 

Gua bahkan gak pernah bisa mengerti dengan keadaan dunia yang semakin berubah. Pergeseran nilai – nilai peradaban dalam kehidupan, Namun gua meyakini di dunia ini masih ada yang namanya kesakralan , norma – norma dan aturan. Hidup di tengah manusia millenial yang pemikiran tanpa batas dan bebas dalam bertindak. Banyak gua melihat dan mendengar langsung bahwa keperawanan bukan lagi sesuatu yang berharga dan sudah jadi komersil dengan mengatasnamakan kebutuhan hidup? 

Kebutuhan hidup apa?. Apa udah gak ada lagikah di dunia ini manusia yang waras? Gua meyakini itu pasti masih ada. Memang gua gak bisa menjudge secara general mereka yang seperti itu. Tapi melalui tulisan ini, At least meluruskan pikiran kalian tapi tidak bermaksud untuk menggurui. Benar kata pepatah, “Hidup cuma sekali”. Kita diberi pilihan untuk menjadi manusia seperti apa. Dan kita bertanggung jawab dari setiap pihan kita. Apakah kita mau menjadi generasi millenial dengan menanamkan nilai – nilai peradaban yang tidak bergeser dari yang seharusnya. Atau menjadi generasi millenial yang tidak beradab. Sorry I’m not to offend. Bu In Fact, we have experienced a humanitarian crisis


Komentar

Postingan populer dari blog ini

THE MASK OF LIFE

Dear MySelf