Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2021

Dear MySelf

Malam Ada apa dengan malamku ini? Aku tak dapat beristirahat dengan tenang. Saat aku memulai memejamkan mata Tiba – tiba aku dikejutkan dengan lebih dari 2 mimpi yang berbeda Sepertinya kebiasaanku dulu jadi terulang lagi, mimpi buruk saat ingin mulai tidur Itulah kenapa aku benci malam. Rasanya menyeramkan untukku saat memejamkan mata. Bayangkan saat tidur tapi kamu mengalami mimpi yang buruk dan tiba – tiba terbangun Aku bahkan pernah mengalami kejadian dimana saat aku tidur tapi seperti aku merasa masih dalam keadaan sadar, ragaku tertidur tapi tidak dengan jiwaku. Aku berusaha untuk membangunkan ragaku tapi sangat susah, aku seperti terlepas dari ragaku. Begitulah malam – malam seterusnya yang kualami Malam yang membuatku takut untuk memejamkan mata Bahkan rasanya kepalaku seperti ingin meledak   Aku terjaga di malam hari seperti sekarang ini Rasanya mimpi yang kualami seperti menggambarkan pikiranku yang rumit dan kacau Aku takut… Kadang sepi ini

Dear MySelf

  Sepi Kenapa akhir – akhir ini kamu sering menulis? “Aku menulis karena aku stress” “Aku menulis karena aku tidak ingin kepalaku rasanya meledak” “Tapi bukannya kamu bisa bercerita kepada teman dekatmu, pacarmu ataupun orangtuamu? “Aku pikir tidak semudah itu menceritakan apa yang aku rasa dan pikirkan kepada orang terdekatku” “Aku sendiri susah mengerti apa yang aku rasakan apalagi lagi mereka yang akan mendengarkanku” “Aku merasa gak semua orang harus memiliki akses tentang aku sekalipun orang terdekat” Aku masih ingat saat dimana aku ingin mengutarakan perasaanku tapi orang terdekat merespon aku berlebihan, kurang bersyukur bahkan kurang dekat dengan Tuhan. Sangat lucu terdengarnya hingga aku berpikir apa mungkin iya aku kurang bersyukur. Dan pada akhirnya mengabaikan perasaanku dan memendam semua cerita yang ingin aku ungkapkan. Tapi ternyata tak seperti yang kuduga, akhir – akhir ini aku stress serta panik berlebihan, dan parahnya aku jadi benci dengan waktu m

Dear MySelf

  ; Hai apakabar diriku… Bagaimana malam yang telah kamu lalui? Lelahkah? Apakah kamu masih menangis? Tidak apa – apa mereka semua lebih dari kamu. Aku tau hati kamu sakit bukan karena iri dengan mereka Tapi kadang terkadang itu yang dinamakan proses kehidupan Bahkan kita seperti kecil dan gak ada apa – apanya. Aku yakin bukan karena kamu gak bisa seperti mereka Lalu kehidupanmu berakhir begitu saja Jangan membuat halaman ini berakhir begitu saja Masih banyak lembar – lembar kosong yang harus kamu isi Tak mengapa menulislah sebanyak mungkin Rasa sakit yang kamu alami, Seperti lembar – lembar kosong yang harus kita tulis penuh setiap halaman. Tak perlu terburu – buru untuk selesai. Karena ini bukanlah kompetisi. Perasaan bukanlah suatu paksaan yang harus selalu kamu tuliskan Bahkan dalam heningpun kamu bisa mengungkapkan apa yang kamu rasa. Dear MySelf… Kita tak pernah tahu ending dari skenario semesta ini, Kita tak pernah tahu apa yang akan

Dear MySelf

  Kompetisi… Dalam hidup kita kerap mengikuti kompetisi di lingkungan kita tinggal, baik itu sebuah kompetisi kecil ataupun kompetisi besar. Dan 1 orang terbaik akan dipilih menjadi pemenang. Dan Ketika seorang pemenang berhasil akan mendapat pujian dari orang sekitarnya. Lalu bagaimana dengan orang yang tidak menang tersebut?, Mereka menjadi orang yang terpinggirkan dan bahkan tak dipandang sekitarnya, bahkan sedkit mendapat pujian untuk usaha yang telah dibuat. Di lingkungan kerja ada evaluasi kinerja kerja untuk seorang karyawan, dan bisa dikategorikan karyawan terbaik dari semua karyawan yang bekerja dalam satu perusahaan apabila kinerjanya bagus serta   memiliki loyalitas tinggi. Hal biasa kompetisi terjadi antar karyawan untuk menjadi terbaik di hadapan atasan mereka, namun kompetisi tersebut terkadang menjadi tidak sehat, dan satu sama lain kerap menjatuhkan partner kerjanya agar terlihat lebih unggul dan baik dimata atasannya. Dunia dan Kompetisi… Dua hal yang salin