Dear MySelf
Sepi
Kenapa akhir – akhir ini kamu sering menulis?
“Aku menulis karena aku stress”
“Aku menulis karena aku tidak ingin kepalaku rasanya meledak”
“Tapi bukannya kamu bisa bercerita kepada teman dekatmu, pacarmu ataupun orangtuamu?
“Aku pikir tidak semudah itu menceritakan apa yang aku rasa dan pikirkan kepada orang terdekatku”
“Aku sendiri susah mengerti apa yang aku rasakan apalagi lagi mereka yang akan mendengarkanku”
“Aku merasa gak semua orang harus memiliki akses tentang aku sekalipun orang terdekat”
Aku masih ingat saat dimana aku ingin mengutarakan perasaanku tapi orang terdekat merespon aku berlebihan, kurang bersyukur bahkan kurang dekat dengan Tuhan.
Sangat lucu terdengarnya hingga aku berpikir apa mungkin iya aku kurang bersyukur. Dan pada akhirnya mengabaikan perasaanku dan memendam semua cerita yang ingin aku ungkapkan. Tapi ternyata tak seperti yang kuduga, akhir – akhir ini aku stress serta panik berlebihan, dan parahnya aku jadi benci dengan waktu malam hari yang tak bisa memberiku kesempatan untuk tubuh ini beristirahat.
“Tapi kamu masih memiliki orang – orang terdekat yang bisa kamu ajak untuk mendengar ceritamu”
Aku merasa memiliki orang terdekat walau tidak begitu banyak namun aku tetap merasa sendiri.
Tak semua orang mau mendengar ceritaku apalagi memahamiku
Dari situ aku paham tak semua orang bersedia menjadi pendengar yang baik.
Namun aku tak menyalahkan mereka, karena akupun terkadang tak mengerti dengan diriku sendiri.
Aku menulis agar dapat mengerti diriku
Aku menulis agar aku bisa menjadi pendengar yang baik tentang isi hatiku.
Aku tak bisa seperti orang lain yang memiliki banyak teman
Kadang aku bertanya kenapa aku seperti ini
Seiring waktu aku memahami diriku
Dan tak memaksa untuk memiliki banyak teman.
Dan Aku sadar tak semua orang mau menjadi temanku.
Entah mungkin aku yang terlalu menarik diri dari lingkaran pertemanan.
Tak mengapa, bukannya kita datang ke kedunia ini juga sendiri?
Bahkan saat meninggalkan dunia ini pula juga sendiri.
Tak perlu takut harus berteman dengan sepi.
Karena sejatinya kita hanya punya diri kita sendiri
Dear MySelf…
Tak mengapa bila tak mampu mengutarakan secara lisan apa yang kamu rasa dan alami
Berilah waktu sejenak untuk dirimu
Tulislah apa yang kamu rasa
Dan bila tak bisa
Berdiamlah diri sesaat
Bahkan dalam heningpun kamu perlahan akan mengerti apa yang kamu rasa.
Komentar
Posting Komentar