Dear MySelf
Kompetisi…
Dalam hidup kita kerap mengikuti kompetisi di lingkungan kita tinggal, baik itu sebuah kompetisi kecil ataupun kompetisi besar. Dan 1 orang terbaik akan dipilih menjadi pemenang. Dan Ketika seorang pemenang berhasil akan mendapat pujian dari orang sekitarnya. Lalu bagaimana dengan orang yang tidak menang tersebut?, Mereka menjadi orang yang terpinggirkan dan bahkan tak dipandang sekitarnya, bahkan sedkit mendapat pujian untuk usaha yang telah dibuat.
Di lingkungan kerja ada evaluasi kinerja kerja untuk seorang karyawan, dan bisa dikategorikan karyawan terbaik dari semua karyawan yang bekerja dalam satu perusahaan apabila kinerjanya bagus serta memiliki loyalitas tinggi. Hal biasa kompetisi terjadi antar karyawan untuk menjadi terbaik di hadapan atasan mereka, namun kompetisi tersebut terkadang menjadi tidak sehat, dan satu sama lain kerap menjatuhkan partner kerjanya agar terlihat lebih unggul dan baik dimata atasannya.
Dunia dan Kompetisi…
Dua hal yang saling berjalan dan tak terpisahkan, bahkan manusia saling berkompetisi dengan sesamanya dalam hal kecil sekalipun. Bahkan ada pepatah mengatakan “Yang kuat yang bertahan”. Dunia begitu kejam seakan – akan hidup adalah kompetisi untuk mahluk yang bernama manusia. Yang kalah akan tergerus dan tertinggal oleh mereka yang berhasil di puncak.
Dear MySelf…
Aku tau kamu lelah dengan kompetisi kehidupan yang kamu jalani saat ini. Seberapapun kamu berjuang kamu tetap di langkah yang sama. Menangis tengah malam sebagai pelega hati dikala overthinking melanda. “Aku tak bisa sebaik mereka”
“Aku tak bisa kompetitif seperti mereka”
“Seberapa keras aku berusaha”
“Harus seberapa keras lagi aku berusaha?”
“Harus berapa banyak doa yang aku panjatkan?”
“Aku merasa seperti tak berguna”
Dear MySelf…
Jangan terlalu keras dengan dirimu,
Gagal bukan berarti tak ada hari esok yang lebih baik
Mari kita ciptakan sayap kita Kembali
Dan mulai dari awal Kembali
Tak menjadi salah jika harus terjatuh Kembali
Hidup tak selalu tentang kompetisi
Tapi bagaimana kamu bisa menerima dirimu sendiri
Sedihmu, kecewamu,dan kalahmu.
Tak mengapa dirimu tak harus menjadi seperti yang lain.
Bahkan kamu bisa bertahan sampai saat ini
Adalah pemenang sesungguhnya.
Mari Ciptakan Sayap baru
Dan Terbang Kembali
Jatuh Sekalipun tak mengapa
Saat kau takut peluk dirimu sejenak;
Komentar
Posting Komentar