Hening Pagi di Ereveld Menteng Pulo
(Makam Kehormatan Belanda)
By : Dewi Sri Wahyuni
Kamis, 10 Mei 2018 gua melakukan kunjungan pribadi ke salah satu makam
Belanda di daerah tebet Jakarta Selatan. Kedatangan gua ke sana bukan tanpa
suatu alasan, namun ingin menelusuri dan menyaksikan hamparan rumput hijau luas
dan makam yang berjejer rapi dari para pejuang Belanda pada perang dunia ke 2
melawan Jepang di Indonesia.
Pertama kali menginjakan kaki di tempat ini gua merasa hawa bekas
peperangan masa dulu. Hening dan cuma ada suara kicau burung serta sinar
mentari yang menyambut kedatangan gua ke tempat ini. Model desain klasik khas
Eropa di kuburan ini yang membuat berbeda dari makam biasa pada umumnya. Ketika
ingin masuk ke dalam terlebih dahulu menggoyangkan lonceng yang ada di sebelah
kiri gerbang dan seorang penjaga makam akan membukakan gerbang. Mungkin dari
kalian berpikir kenapa gua harus mengangkat topik mengenai makam Belanda ini.
Dan sekarang gua akan menjelaskan.
Ereveld menteng pulo ini merupakan makam kehormatan Belanda, dan yang
dimakamkan disini adalah para pejuang Belanda dan juga sebagian orang
Indonesia yang dulu ikut bergabung di organisasi KNIL (het Koninklijke
Nederlands(ch)-Indische Leger) Tentara Hindia – Belanda pada masa
perang dunia ke 2 di kamp konsentrasi Jepang. Dulunya Ereveld pulo ini adalah
tempat dinas militer. Ereveld pulo ini diresmikan pada tgl 8 Desember 1947 dan
dikelola oleh Yayasan Makam Kehormatan Belanda (OGS) Oorlogsgravenstichting.
Makam ini juga terdapat beberapa agama dan dibedakan dari bentuk nisan sesuai
kepercayaanya.
Di Ereveld Menteng Pulo ini terdapat beberapa monumen dan menjadi ciri
khas yaitu 2 gedung unik : Gereja Simultan yang sudah tidak digunakan sebagai
gereja tapi sebagai tempat acara peringatan dan upacara untuk semua agama dan
di dalam gerejanya terdapat salib yang terbuat dari bantalan rel yang diambil
dari jalur rel Burma, Lalu ada Columbarium yang menyimpan 754 guci abu militer
Belanda yang gugur sebagai tawanan perang di kamp kerja paksa Jepang semasa
perang dunia ke 2.
![]() |
Makam Ereveld Menteng Pulo ini berukuran 29.000 m² dan berbentuk
L. Desain Ereveld Menteng Pulo ini dibuat oleh Letkol HA. Van Oerle dari divisi
pertama 7 Desember.
Di lereng rendah berumput ada sebuah tugu peringatan yang bertuliskan di
atas permukaan keramik dalam bahasa Belanda “Ter nagedachtenis aan hen Wier
moed en standvastigheid Zegevierden over de dood" yang berarti
"Mengenang mereka yang keberanian dan ketabahannya menang atas
kematian." Peletakan batu pertama pembangunan Ereveld Menteng Pulo
dilakukan oleh Simon Hendrik Spoor pada 8 December 1947. Letjen Spoor adalah
komandan tertinggi pasukan KNIL yang memimpin langsung Agresi Militer I ( 21
Juli 1947 s/d 5 Agustus 1947) dan Agresi Militer II (19 Desember 1948) terhadap
wilayah Republik.
Mengunjungi makam Ereveld membuat gua seperti memasuki mesin waktu ke
masa – masa awal kemerdekaan yang penuh pergolakan dan perjuangan dari pihak
sekutu dan kolonial. Dan mengapa makam ini dinamakan makam kehormatan Belanda?.
Karena pemerintah Belanda sangat menghargai jasa para pejuang mereka yang gugur
di medan perang dan sebagai penghormatan akan jasanya, pihak pemerintah Belanda
mendirikan makam ini serta merawat Makam kehormatan Belanda di Indonesia dan
bisa dikenang dalam sejarah yang pernah ada.




Komentar
Posting Komentar