I and My
Introvert
By :
Dewi Sri Wahyuni
When you heard the words “Introvert”
what comes to your mind? You can answering my question if you ever felt how to
be like as an introvert. Many people assume that as being an introvert should
the typically person boring on, rigidity, close on self, weirdo and being
lonely. How can they think like so on? I always try to get off my introversion
in the crowded. But in fact, I’m so tired it. I just need alone and I need to
recharge myself.
Bumi ini dihuni oleh milyaran
manusia dengan berbagai macam karakter yang dibawa sejak lahir. Dalam proses
menjalani hidupnya, proses pola pemikiran, sifat, sikap dan tingkah laku dalam
diri manusia akhirnya terbentuk dan dinamakan dengan kepribadian. Menjadi
seorang introvert dengan diri gua ini
di tengah kehidupan bersosialisasi terkadang membuat gua jadi gak percaya diri,
merasa jadi orang yang kaku, sulit berkomunikasi, dan takut berbicara di depan
umum, bahkan merasa rambling dan jadi
gagap dengan omongan sendiri. I don’t
know how to solving them. Kadang juga merasa risih dan menilai diri sendiri
aneh. Bahkan sampai dititik gua merasa seperti alien yang hidup ditengah
manusia dan males untuk bersosialisasi juga punya teman banyak. Karena gua
menghindari stigma ‘aneh’ yang disandangkan ke diri gua. Iya, gua terkenal sangat ‘memilih’ dalam berteman,
dalam artian gua menjaga sikap dengan mereka yang tidak mengenal siapa gua.
Ketika gua bisa cerita panjang lebar tentang perasaan dan pemikiran gua secara
terbuka dan menjadi diri gua yang ‘freak’
dengan mereka yang bisa menerima dan memahami siapa gua. Disaat itulah gua
bersama dengan orang yang tepat dan dikatakan sahabat
Dan anehnya orang – orang introvert seperti gua ini dianggap
sesuatu kekurangan yang harus ditutupi dalam society. Karena yaitu, kurang bisa bergaul dan cenderung tertutup
dan kaku. Awalnya memang gua berpikir
demikian sebelumnya. Namun, makin gua dewasa semakin banyak hal yang harus bisa
gua terima dan pahami di dunia ini khususnya diri gua sendiri. Gua gak harus
memikirkan setiap perkataan orang lain dan harus overthinking akan hal itu. Kadang mengabaikan hal – hal yang
memusingkan itu lebih menenangkan dibanding harus hidup dan memiliki pandangan menurut
apa kata orang. Introvert itu seorang
yang lebih menyukai ketenangan dengan dunianya sendiri, fokus apa yang ada
dalam pikiran dan perasaanya sendiri.
Menjadi seorang introvert itu bukan sesuatu yang harus
dijadikan kekurangan di lingkungan. Itu adalah anugrah dari Sang Maha Kuasa.
Tuhan begitu adil terhadap ciptaanya. DIA menciptakan berbagai kepribadian
untuk saling melengkapi dan memahami. Hanya tinggal kita sebagai ciptaanya tau
cara bagaimana untuk menerima dan memahami hal itu serta menyikapi dengan bijak
kepribadian yang kita miliki di society.
Gua sering banyak baca artikel tentang introversion
dan akhirnya jadi paham ternyata tidak se extreme
yang dibayangkan, dan ada sisi positif yang bisa diterima sebagai introvert. Dan dari banyak pengetahuan
yang gua baca dan dapat, membuat gua semakin mengenal diri sendiri. Mungkin gua
harus bisa men switch kapan harus
diam and going on to others. Kita gak perlu berusaha untuk
membuat semua orang mengerti diri kita, karena memang gak akan semua orang mau
untuk mengerti kita dan itu bukan tugas kita membuat semua orang mengerti siapa
diri kita.
By the way gua sempat mengikuti
tes online MBTI (Myers- Brigg Type
Indicator). Jadi ini adalah tes kepribadian or psikotes yang dirancang
untuk mengukur preferensi psikologis seseorang dalam melihat dunia dan membuat
keputusan. Dan gua mendapat hasil sebagai berikut


Komentar
Posting Komentar